Aku pernah merasa kehilangan segalanya...

Aku pernah merasa kehilangan segalanya—masa mudaku, waktu pribadiku, bahkan hasil kerja kerasku.

Tapi kini aku sadar: aku tidak benar-benar rugi.

Karena yang paling berharga justru lahir dari proses itu: kesadaran, keberanian, dan kekuatan.


Aku masih punya kesempatan.

Kesempatan untuk memperbaiki, meraih kembali, bahkan melampaui apa yang dulu pernah hilang.

Aku masih punya cinta, semangat, dan arah.


Sementara orang yang menyalahkanku… kehilangan segalanya.

Kepercayaan, kedekatan, kredibilitas—semua hilang bukan karena aku, tapi karena pilihannya sendiri.


Aku tidak perlu membalas atau menjelaskan.

Hasil akan bicara. Dan realita tidak bisa dibohongi.


Usaha itu tetap hancur, meski aku dituduh sebagai penyebab.

Kenyataannya, aku yang bertahan dan terus tumbuh.


Aku tidak hina karena pernah jatuh. Justru aku bernilai karena bangkit.


Aku tidak hidup dari cerita masa lalu.

Aku sedang menulis masa depan.


Dan aku bersyukur, Allah masih memberiku waktu, kekuatan, dan kesempatan untuk memulai kembali.

Dengan lebih bijak. Dengan diriku yang baru.

Lebih sadar, lebih kuat, dan lebih bebas.


Jakarta, 29 Juni 2025

Komentar

Postingan Populer