Dapat Diandalkan
Suatu ketika aku pernah menginginkan sesuatu. Walaupun permintaan ini tak ku simpuhkan pada sujud-sujudku, setidaknya hatiku menginginkannya, di setiap kesempatan. Apa itu? Menjadi pribadi yang dapat diandalkan.
Waktu berjalan, hari berganti. tak terasa keinginanku perlahan terkabul. Yang kuinginkan telah datang. Namun aku malah lari. Depresi seakan-akan aku membenci hal ini dan tak pernah menginginkannya terjadi dalam hidupku. Aku berusaha mengenyahkan jauh tak ingin sekalipun bertemu. Namun tak bisa, hal ini telah menjadi takdir bagiku yang sekalipun tak akan pernah mampu aku hempaskan. Tanpa sadar bahwa apa yang terjadi ini adalah buah dari keinginan dalam hati.
Satu yang aku alpa mempersiapkannya bahwa suatu keinginan atau harapan apapun memiliki resiko yang terus membersamainya. Keinginan itu bukan hanya untuk menuruti nafsu belaka. Tetapi harapan ini adalah sebuah peran yang harus dipertanggung jawabkan. Memiliki hak serta kewajiban yang harus dijalani agar dapat seimbang hasilnya. Menjadi yang diandalkan adalah ia yang mampu berkorban lebih. Menjadi yang diandalkan adalah ia yang akan bekerja lebih keras. Menjadi diandalkan adalah ia yang harus berfikir lebih cerdas. Menjadi yang diandalkan adalah ia yang berpeluh lebih deras. Menjadi yang diandalkan ialah yang menangis paling pilu. Tidak gampang namun begitulah resikonya. Pada setiap pilihan ada konsekuensi. Bukan perkara mudah namun harus senantiasa mempersiapkan diri. Perlukah aku menyesal? Tentunya tidak. Pada akhirnya ini adalah pilihan hati untuk menjadi manusia yang lebih berarti. Bukan hanya sekedar manusia yang begitu-begitu saja. Sejatinya kita sedang mempersiapkan kematian bukan? Yang dapat terjadi kapan saja, dan dimana saja. Go For It! I Know You Can Do It!
Komentar
Posting Komentar